Kamis, 20 Januari 2011

Sensor Mekanik

                                                              Pendahuluan
 Perkembangan otomasi industri dari pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated Manufacture (CIM)
 Model apapun yang digunakan dalam sistem otomasi di industri sangat tergantung kepada keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian menunjukan  secanggih apapun sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung kepada sensor maupun transduser yang digunakan.

A.    Teori Pengantar Sensor
Sensor adalah pianti yang mentransform (mengubah) suatu nilai (energy) Fisik ke nilai fisik yang lain (electric).
Sensor terbagi menjadi 2 :
1.              Sensor pasif
Sensor pasif mengkonversi sifat sifat / isyarat fisik atau kimia kedalam isyarat yang lain tanpa bantuan sumber energy.
Contoh : Thermocouple
Thermocouple menghasilkan tegangan output sebanding dengan suhu pada sambungan thermocouple tersebut.
2.               Sensor aktif
Sensor aktif mengkonversi sifat sifat  / isyarat fisik atau kimia kedalam isyarat yang lain dengan bantuan sumber energy.
Contoh : sensor suhu
(PTC adalah komponen elektronika dimana jika terkena panas maka tahanannya akan semakin turun
 (NTC adalah komponen elektronika dimana jika dikenai panas maka tahanan nya akan naik) dan
sensor cahaya (LDR)
 LDR :Light Depent Resistor, nilai resistansi tergantung cahaya

 Jenis sensor secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
     1. Sensor fisika
     2. Sensor Kimia
Sensor fisika adalah sensor yang mendeteksi suatu besaran berdasarkan hokum-hukum fisika. Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu :
    - Sensor cahaya
    - Sensor suara
    - Sensor suhu
    - Sensor gaya
    - Sensor percepatan
Sensor kimia adalah sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimi menjadi besaran listrik. Biasanya ini melibatkan beberapa reaksi kimia. Yang termasuk kedalam jenis sensor kimia yaitu :
    - Sensor PH
    - Sensor Gas
    - Sensor oksigen
    - Sensor Ledakan
Strain Gauge
Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur regangan (strain) dari suatu benda. Output dari sensor ini adalah berupa perubahan resistansi yang kemudian dikondisikan dengan menggunakan wheatstone bridge. Sensor ini digunakan dengan cara ditempelkan pada permukaan logam yang akan diukur regangannya.
b. Sensor Mekanik
Merupakan sensor yang memiliki output yang berubah terhadap perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan). Gaya ataupun perpindahan tersebut bisa linier ataupun rotasi. Beberapa contoh sensor mekanik yang umum digunakan antara lain:
1) Potensiometer
Merupakan sensor yangmemiliki tiga kaki dengan tuas yang bisa digeser. Bila semua kaki pada potensiometer digunakan, maka potensiometer tersebut berfungsi seperti pembagi tegangan. Sedangkan jika hanya dua kaki yang digunakan, maka potensiometer tersebut berfungsi seperti hambatan geser.
2) Strain Gauge
Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur regangan (strain) dari suatu benda. Output dari sensor ini adalah berupa perubahan resistansi yang kemudian dikondisikan dengan menggunakan wheatstone bridge. Sensor ini digunakan dengan cara ditempelkan pada permukaan logam yang akan diukur regangannya.
·        Salah satu implementasi sensor mekanik (sensor regangan)
Mouse mekanik, yaitu mouse dengan sensor mekanik berupa bola karet/logam di sisi bawah mouse yang dapat berputar ke semua arah. Sensor mekanik tersebut mendeteksi arah putar bola dan menggerakkan pointer/kursor pada layar sesuai arah tersebut

Mouse yang masih menggunakan bola di bawahnya sebagai alat penggerak pointer di layar monitor adalah mouse yang paling murah saat ini dan sudah disebut mouse saja. Mouse trackball yang tidak menggunakan kabel atau wireless hanya membutuhkan tenaga 5 mA saja. Sangat kecil, sehingga Anda tidak perlu sering ganti baterai. Hal ini dikarenakan kerjanya tidak sepenuhnya elektrik. Ada beberapa komponen yang bekerja mekanik, sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga listrik. Perawatannya juga tidak sulit, cukup dibersihkan saja roda-roda mouse, maka mouse dapat berjalan baik kembali.
Mengoperasikan sebuah mouse mekanis.
Ø Bola akan berputar saat tetikus ditarik.
Ø Roller (penggulung)X dan Y memegang(mencengkram) bola tersebut dan memindahkan gerakan.
Ø Disk-disk pengkode optikal termasuk lubang-lubang cahaya.
Ø LED inframerah memancar melalui disk-disk tersebut.
Ø Sensor-sensor mengumpulkan pulsa-pulsa cahaya untuk mengubah ke
kecepatan X dan Y.
Pengunaan bola atau yang disebut trackball ternyata tidak selalu di bawah mouse. Saat ini, ada beberapa mouse yang menggunaka bolanya di atas mouse sehingga menggunakannya tidak perlu menelungkupkan telapak tangan. Sehingga lebih mudah dan nyaman digunakan ketimbang mouse biasa. Oleh sebab itu, harganya umumnya lebih mahal dan tidak terlalu banyak perusahaan IT yang memproduksinya. Beberapa di antarannya adalah Microsoft dan Logitech. Bola yang digunakan untuk mouse jenis ini agak sedikit berbeda. Umumnya lebih besar dan licin. Berbeda dengan mouse yang meletakan bolanya di bawah. Bola tersebut cenderung kecil dengan permukaan yang
tidak licin. Hal ini dilakukan agar bola dapat berjalan dengan baik atau tidak tergelincir pada permukaan. Oleh sebab itu, untuk menggunakan mouse mekanik dengan bola di bawah seseorang kerap kali harus menggunakan tatakan khusus yang dinamakan mousepad.Cara kerja mouse mekanik yang meletakkan trackballnya di atas sama dengan kerja mekanik mouse yang memiliki trackball-nya di bawah.
Beberapa Contoh Jenis Mouse Mekanik
u 1. Jenis dengan menggunakan trackball ( bola penggerak) berada di bawah
u 2. Menggunakan bola di atas ( tapi mouse ini lebih mahal dan hanya Microsoft dan Logitech yang memproduksinya )

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates